Ketahui Untung Ruginya Rumah Atap Dak sebelum Membangun
Rumah atap dak sempat jadi tren arsitektur kekinian. Namun, siapa sangka atap ini sudah eksis sejak ribuan tahun yang lalu? Faktanya, bangsa Mesir Kuno dan Persia membangun rumah dengan atap dak.[1] Bukan semata-mata untuk estetika, fungsinya juga karena tuntutan kebutuhan.
Di era modern ini, atap dak masih populer, khususnya pada rumah-rumah urban dan minimalis. Tapi apa iya, atap ini cocok untuk semua tipe rumah? Yuk, cari tahu apa saja kelebihan dan kekurangan model rumah atap dak. Dengan begitu, Anda bisa menilai cocok atau tidaknya desain yang satu ini untuk hunian Anda.
Kelebihan Desain Rumah Atap Dak
Lima kelebihan berikut menjadikan atap dak lebih unggul daripada atap miring:
1. Konstruksi Hemat Biaya
Katakanlah Anda hendak membangun rumah seluas 100 m². Jika Anda membuat atap pelana, luas permukaan atap bisa bertambah jadi sekitar 140 m².
Artinya, Anda perlu tambahan material, struktur pendukung, dan upah tenaga kerja. Kebalikannya, luas permukaan atap dak tidak melebihi 100 m², yang berarti lebih hemat bahan.
Sekarang, mari membahas masalah biaya dak atap rumah. Material yang digunakan untuk atap pelana bisa menelan biaya Rp80.000 – Rp150.000 per m². Sementara itu, atap dak umumnya memakai bahan beton atau membran antiair yang dibanderol mulai dari Rp60.000 – Rp120.000 per m².
Sementara itu, atap pelana membutuhkan tambahan rangka kayu atau besi, yang tentunya bisa makin menguras kocek. Karena itulah kebanyakan rumah minimalis mengadopsi konsep dak, karena harga atap dak rumah yang lebih terjangkau.
2. Perawatan dan Perbaikan Mudah
Membenahi atap pelana bisa cukup menakutkan bagi sebagian orang, layaknya menjalani adegan ekstrem dalam pertunjukan sirkus. Pasalnya, Anda mesti menapaki kemiringan curam sembari terus komat-kamit supaya jangan sampai terpeleset.
Sebaliknya, atap dak memudahkan pemilik rumah maupun tukang untuk melintasi area tersebut dengan aman. Perlu cek kebocoran? Menguras saluran air? Atap dak menjadikan tugas-tugas ini jauh lebih mudah dan aman.
3. Ruang Ekstra Fungsional
Boleh dibilang fasad rumah atap dak tak ubahnya kanvas kosong. Anda bebas menyulapnya jadi rooftop garden, lounge outdoor, atau juga menambahkan lantai atas di lain waktu.
Di kota metropolitan seperti Tokyo, atap dak juga sering bertransformasi jadi ruang hijau.[2] Sekali lagi, tujuannya bukan semata-mata untuk alasan artistik, tapi juga mengurangi serapan panas serta memperbaiki kualitas udara.
Ingin memasang panel surya? Atap dak mampu menampung sinar matahari optimal sepanjang hari tanpa perlu banyak pengaturan.
4. Gaya Modern nan Minimalis
Akhirnya masuk juga ke segi estetika. Ada alasan kuat kenapa mayoritas rumah mewah dan arsitektur futuristik menonjolkan atap dak. Pasalnya, atap dak menciptakan kesan minimalis yang tak usang ditelan zaman.
Tidak sedikit arsitektur ikonik dunia, seperti Villa Savoye karya Le Corbusier, yang memamerkan atap dak sebagai simbol modernitas.[3] Harus diakui pula ada nilai seni tinggi dari bentuk geometris tegas atap model ini.
5. Solusi untuk Tata Ruang Perkotaan
Penasaran kenapa gedung-gedung di perkotaan umumnya berbentuk kotak? Hal itu karena di daerah padat pemukiman, ruang vertikal jauh lebih dibutuhkan daripada atap miring. Nah, atap dak membebaskan Anda untuk memaksimalkan setiap meter persegi yang ada, entah itu untuk lantai atas, gudang, ataupun penampungan air.
Kekurangan Rumah dengan Atap Dak
Di sisi lain, ada lima kekurangan yang patut menjadi perhatian sebelum membangun hunian beratap dak:
1. Drainase Kurang Baik
Di lapangan, atap dak sebenarnya tidak benar-benar datar. Atap ini setidaknya punya kemiringan 0,72 derajat. Meski demikian, atap dak tetap tidak mampu mengalirkan air sebaik atap miring.
Ini sebabnya, air cenderung menggenang di tempat yang rendah apabila tidak tersalurkan dengan lancar. Di daerah seperti Jawa Barat dengan curah hujan tinggi, air mudah merembes masuk ke dalam struktur bangunan dengan atap dak.
Nah, sedikit saja masalah pada drainase lama-kelamaan dapat berujung pada karat, jamur, hingga pengeroposan.
2. Lebih Banyak Perawatan
Memang benar atap dak relatif mudah perawatannya. Sayangnya, frekuensi maintenance-nya tergolong tinggi. Karena permukaannya nyaris rata, atap ini rawan terkontaminasi sampah seperti dedaunan, debu, dan kotoran.
Sampah-sampah ini berpotensi menampung air. Di iklim tropis yang lembap, kondisi ini jelas merupakan isu serius. Jadi, walau betul Anda menghemat biaya awal, Anda mungkin akan menghabiskan agak banyak untuk pemeliharaan rutin.
3. Masa Pakai Pendek
Tergantung jenis materialnya, atap dak umumnya lebih cepat rusak ketimbang atap pelana. Untuk atap berbahan EPDM (yang populer lantaran terjangkau dan mudah dipasang), atap ini kemungkinan cuma bisa bertahan 15-20 tahun.
Sebaliknya, genteng tanah liat atau beton mampu bertahan hingga 50 tahun lebih kendati dengan perawatan seadanya.
4. Tidak Cocok untuk Semua Iklim
Atap dak bekerja efektif di iklim panas dan kering dengan sedikit potensi hujan lebat. Tetapi jika Anda berencana bangun rumah di daerah yang rawan badai, seperti di Sumatera Utara, atap dak sebaiknya dihindari.
Derasnya hujan akan membuat atap dak rentan bocor, merosot, atau dalam kasus parah malah ambruk. Itu sebabnya anjuran kemiringan beragam jenis atap dak rumah biasanya berbeda-beda di setiap daerah.
5. Menyerap Panas
Terakhir, atap dak mengekspos rumah ke sinar matahari tanpa penghalang. Ini sebabnya di iklim tropis seperti negara kita, hal ini bisa berakibat pada isu retensi panas yang berbahaya. Tidak seperti atap miring (yang mana panas secara alami terangkat keluar), atap dak justru menangkap panas tersebut di dalam.
Dalam jangka panjang, tagihan listrik melambung akibat penggunaan AC. Oleh karena itu, Anda juga wajib menyiapkan insulasi atau memasang coating reflektif untuk menghalau panas.
Penutup
Kesimpulannya, atap dak unggul dalam hal tampilan modern, ruang ekstra, dan juga hemat biaya pembuatan. Namun, atap ini juga hadir dengan sejumlah keterbatasan seperti isu pembuangan air, tingkat maintenance tinggi, dan retensi panas. Faktor-faktor ini penting untuk dikaji, terlebih di iklim seperti Indonesia.Bila Anda berminat membangun rumah atap dak minimalis, pastikan bahan dan desainnya berkualitas. RK General Contractor siap mewujudkan rumah atap dak impian Anda menjadi hunian modern dan tentunya kokoh. Hubungi kami sekarang juga untuk mulai mendiskusikan proyek Anda!